Mesuji Bangun Desa Tangguh Bencana: KSB dan Lumbung Sosial Jadi Garda Terdepan
Admin pada : 15 October 2025 13:51 | Dilihat 6 kali

Mesuji, Lampung – Suasana lapangan Desa Margojadi, Kecamatan Mesuji Timur, Rabu pagi itu tampak berbeda. Barisan relawan berseragam oranye tampak sigap bersiap, sirene tanda bahaya dibunyikan, dan warga desa bergegas menuju titik aman. Bukan bencana sungguhan—melainkan simulasi yang menjadi bagian dari Apel Pengukuhan dan Uji Simulasi Kampung Siaga Bencana (KSB) serta Lumbung Sosial Kabupaten Mesuji.
Acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Mesuji, Elfianah Khamami, ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran kolektif warga terhadap ancaman bencana alam maupun sosial. Dengan penuh semangat, Bupati Elfianah menegaskan bahwa KSB bukan sekadar seremoni, melainkan gerakan strategis agar masyarakat mampu mengenali ancaman, mengelola risiko, dan melakukan mitigasi secara mandiri serta berkelanjutan.
“Kita tidak boleh lengah ketika bencana bisa datang kapan saja. Melalui KSB dan Lumbung Sosial, kita wujudkan Mesuji yang tangguh, mandiri, dan siap siaga,” ujar Bupati Elfianah dalam sambutannya.
Pembentukan KSB ini, lanjutnya, berlandaskan Permensos RI Nomor 128 Tahun 2011, yang menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana. Kecamatan Mesuji Timur dan Rawajitu Utara dipilih sebagai lokasi prioritas karena keduanya termasuk wilayah dengan potensi tinggi banjir dan kebakaran permukiman.
Dalam uji simulasi yang digelar, relawan KSB dan warga tampak kompak melakukan evakuasi mandiri, mendirikan posko, serta memanfaatkan Lumbung Sosial, gudang logistik darurat yang disiapkan untuk situasi krisis. Pemandangan itu menjadi gambaran nyata bahwa semangat gotong royong dan kesadaran tanggap bencana mulai tumbuh di tengah masyarakat.
Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap setiap desa di Mesuji tak hanya menjadi penonton ketika bencana datang, tetapi menjadi pelaku utama dalam menyelamatkan diri dan lingkungannya. Pelatihan berkelanjutan, kolaborasi lintas instansi, dan partisipasi aktif masyarakat akan terus diperkuat agar KSB benar-benar hidup di setiap kampung.
“KSB adalah fondasi Mesuji yang tangguh. Mari jadikan kesiap-siagaan sebagai budaya, bukan reaksi sesaat,” pungkas Elfianah.
← Kembali ke Daftar Berita